Pet Business, Bukan Sembarang Bisnis
Kebesaran suatu bangsa dan kemajuan akhlaknya dapat dilihat dari bagaimana hewan-hewan diperlakukan. Demikian kata Mahatma Gandhi.
Tampaknya, manusia semakin menyadari pentingnya posisi hewan peliharaan dalam masyarakat. Di AS pada bulan November 2019, Presiden Trump menandatangani The Preventing Animal Cruelty and Torture Act (PACT) yang melindungi binatang mamalia, burung, reptil, dan amfibi dari kekejian manusia secara sengaja.
Di Indonesia, perlindungan terhadap hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga semakin terasa. Juga di dalam bulan November lalu, pelaku penganiayaan terhadap enam ekor anjing di Jakarta Pusat berhasil ditangkap dan dihukum.
Jumlah penampungan binatang (animal shelter) di Indonesia juga semakin banyak, terutama yang mandiri. Selain itu, tempat-tempat dog-friendly seperti mal, restoran, dan taman juga semakin menjamur terutama di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.
Servis-servis pemeliharaan binatang, seperti jasa pemandian anjing dan kucing, penyediaan makanan, penitipan, klinik kesehatan, dan toko penyedia perlengkapan juga dapat dijumpai di banyak tempat. Jasa asuransi kesehatan (pet insurance) juga semakin lazim di negara-negara maju.
Dengan kata lain, bisnis yang berkaitan dengan binatang peliharaan semakin menjamur di dunia, termasuk di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya hewan peliharaan bagi kehidupan dan kesehatan fisik dan psikis semakin tinggi.
Di AS, pasar pet business mencapai USD 72 miliar per tahun. Dan ini diperkirakan akan mencapai USD 2 trilyun dalam satu dekade di muka.
Di Indonesia, YouTube channel The Golden Family telah mencapai 1,19 juta subscriber. Channel ini bercerita mengenai kehidupan Bima Aryo dan istrinya Rasyena Hikmayudi yang memiliki sepasang anjing Golden Retriever berstatus seleb Snowee dan Snowa, seekor Belgian Malinois bernama Anubis, seekor Toy Poodle bernama Abon.
Channel ini sangat banyak subscribernya karena mempunyai unsur edukasi menyanyangi hewan peliharaan sebagai keluarga sendiri. Ini merupakan konsep lama dan sangat umum di negara-negara lain. Di tanah air, ini merupakan angin segar yang menginspirasi banyak penonton YouTube untuk lebih mencintai binatang peliharaan dan memahami cara memelihara yang baik dan benar.
Pet business sendiri merupakan suatu tren yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan semakin tingginya GDP per kapita Indonesia dan standar hidup yang semakin terbuka akan kultur modern, memiliki dan hidup berdampingan dengan binatang peliharaan semakin populer.
Menurut sains, memelihara binatang peliharaan dapat menurunkan tekanan darah, membantu relaksasi, dan menyehatkan jiwa dan raga secara keseluruhan. Faktor kesehatan ini sangat menarik bagi mereka yang mengutamakan hidup seimbang.
Bagi mereka yang memiliki anak autis, mempunyai service dog merupakan pilihan yang baik mengingat faktor terapi dan bantuan yang diberikan oleh satwa untuk menunjang stabilitas mental. Satu lagi faktor penting pemeliharaan piaraan yang tidak dapat digantikan oleh elemen lain.
Sebagai pebisnis, ini berarti satu lagi kesempatan untuk meraup untung sambil memberi kebahagiaan bagi konsumen. Bagaimana Anda dapat mengintegrasikan kultur yang semakin pro-hewan ini dalam bisnis yang telah ada?
Satu, gunakan event-event yang berhubungan dengan hewan peliharaan sebagai sarana promosi.
Bisa saja Anda mengadakan lomba kostum dogs and cats dan lomba-lomba lainnya. Berbagai acara keluarga yang melibatkan anak-anak dan orang tua dapat dirancang.
Dua, bidik pasar pecinta hewan.
Mengapa? Karena pecinta hewan memiliki karakteristik tersendiri, termasuk lebih stabil dalam bertempat tinggal (tidak pindah-pindah) dan mempunyai budget cukup. Mereka juga diyakini lebih toleran terhadap perbedaan dan lebih bertanggung jawab, walaupun ini masih perlu diperhatikan per kasus.
Tiga, inovasi produk yang menyertakan hewan.
Berbagai produk yang melibatkan hewan semakin diperkenalkan, termasuk hotel-hotel dan restoran-restoran yang ramah hewan dan berbagai servis lainnya. Berbagai produk untuk dogs and cats termasuk kalung ber-GPS high-tech untuk mendeteksi lokasi mereka.
Akhir kata, selama manusia dan hewan hidup berdampingan dan kita semakin menyadari peran positif mereka bagi kesehatan, pet business akan terus bertahan termasuk di masa resesi. Mungkin memang peradaban manusia sudah semakin tinggi, sehingga perlakuan terhadap hewan juga semakin baik. Dan ini merupakan kesempatan bisnis yang luar biasa.