Kepemimpinan transformasional>
                     </div>
                     <div class=

Kepemimpinan transformasional

Banyak teori dan tipologi kepemimpinan yang berkembang dalam dunia korporasi. Namun, tipologi pemimpin yang paling relevan dan sangat dibutuhkan dalam konteks transfomasi dan penguatan engagement karyawan terhadap nilai nilai budaya korporasi adalah kombinasi antara model kepemimpinan transformasional dan transaksional.

Kepemimpinan transformasional berperan menyelaraskan tindakan perusahaan ke arah yang lebih baik dan menyelaraskannya dengan lingkungan yang bergerak dinamis. Sementara, kepemimpinan transaksional untuk memperbaiki efesiensi.

Kedua model kepemimpinan tersebut bersifat saling melengkapi. Menurut Peter G Northose, kepemimpinan transformasional secara efisiensi direpresentasikan oleh fungsi fungsi kepemimpinan. Sementara, substansi kepemimpinan transaksional direpresentasikan oleh fungsi fungsi manajerial.

Pemimpin transaksional, menurut Bass dan Peter G Northose memiliki karakteristik berikut :

1. Contingent reward

  1. Memiliki kontrak atas pertukaran imbalan atas usaha, menjanjikan imbalan atas kinerja yang baik, dan memberi apresiasi terhadap penyelesaian tugas.

 2. Management by exception ( active )

Tugas pemimpin adalah mengamati dan mencari deviasi ( penyimpangan ) dari aturan dan standar, kemudian melakukan tindakan korektif.

 3. Management by exception ( passive )

Pemimpin hanya melakukan intervensi atau tindakan campur tangan jika standar yang ditetapkan tidak berhasil dicapai.

 

Sementara karakteristik kepemimpinan transformasional menurut Bas dan Avolio, dikenal dengan 4I’s :

  1. Idealized influence ( Pengaruh yang ideal )

Pemimpin adalah mereka yang memiliki pengaruh ideal

    2. Inspiration motivation ( motivasi inspirasional )

Faktor ini menggambarkan pemimpin yang mengkomunikasikan visi dan harapan tinggi kepada pengikut, menginsipirasi mereka lewat motivasi untuk menjadi setia dan menjadi bagian dari visi Bersama dalam perusahaan.

    3. Intellectual stimulation ( stimulasi intelektual )

Faktor ini menggambarkan kemampuan seorang pemimpin untuk mengajak pengikutnya bersikap kreatif dan inovatif, serta merangsang keyakinan dan nilai atau prinsip hidup mereka agar sejalan dengan nilai dan keyakinan pemimpinnya.

    4. Individual consideration ( pertimbangan individual )

Pemimpin mampu memperlakukan orang lain sebagai individu, serta mempertimbangkan kebutuhan individu dan aspirasi para pengikut.

 

Bass dan Avolio mengemukakan empat dampak positif dan keuntungan ketika seorang pemimpin transformastional menggunakan 4is, yaitu

  • Mendorong minat di antara rekan kerja dan para pengikut untuk melihat pekerjaan mereka dari perspektif lain yang lebih menggairahkan.
  • Membangkitkan kesadaran akan misi, visi, serta nilai inti tim dan strategi organisasi.
  • Mengembangkan rekan kerja dan para pengikut ke tingkat kemampuan dan potensi yang lebih tinggi.
  • Memotivasi rekan kerja dan para pengikut untuk melihat melampaui kepentingan diri sendiri kepada kepentingan kelompok atau masyarakat luas

 

Kesimpulan

Dalam penjelasan kepemimpinan transformasional, da metamorfosis. Pemimpin “ulat”hanya bekerja melalui kepemimpinan transaksional. kemudian, pemimpin ini belajar hingga menjadi pemimpin transformasional dengan masuk ke dalam pelatihan dan pengembangan “kepompong”. Keluar dari kepompong. Ia menjadi pemimpin yang menginspirasi, bagaikan kupu kupu yang indah bagi kesejahteraan para pengikut.