
Mindset Traksi
Di era gonjang-ganjing ini, menjadi seorang entrepreneur tidak mudah. Naik dan turun seakan-akan merupakan hal yang lumrah, sehingga revenue, profit, dan cash flow sering kali tidak dapat diprediksi secara tepat.
Namun apabila Anda mengenal prinsip dan mindset traksi, Anda semestinya dapat cepat kembali meroket setelah fase penurunan. Mari kita bahas.
Kunci dari suksesnya sebuah bisnis tergantung dari traksi (traction) yang dapat dipertahankan dan diakselerasi. Selain itu, yang cukup penting adalah kemampuan produk dalam menjangkau konsumen.
Jadi, jika produknya sangat menjanjikan namun tidak banyak dibutuhkan atau dijangkau oleh konsumen, ini tidak dapat berjalan. Kanal distribusi tentu menentukan jangkauan konsumen.
Untuk traksi yang berhasil, idealnya ada pendekatan sistematik yang dapat berkembang secara otomatis. Ini membutuhkan perencanaan yang matang dalam membangun sistem.
Memang banyak studi kasus di luar sana, apalagi kini dapat dengan mudah digoogle. Namun tidak semua taktik yang berlaku di suatu bisnis atau organisasi dapat dengan serta merta diaplikasi di bisnis dan situasi yang berbeda.
Strategi yang jelas akan sangat membantu aplikasi taktik traksi. Apa sih “traksi” itu?
Menurut Gabriel Weinberg dan Justin Mares dalam buku Traction: How Any Startup Can Achieve Explosive Customer Growth, traksi adalah pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengakuisisi konsumen baru dengan aplikasi terencana, terprediksi, dan skalabel. Dan aktivitas-aktivitasnya kebanyakan bersifat online.
Di era online ini, jumlah unique visitor, impresi, dan berapa lama per visitor mengunjungi suatu situs merupakan metriks yang dicatat sebagai traksi. Dan data analitiks yang kuat dan detil merupakan salah satu kebutuhan utama dalam pengambilan keputusan operasional.
Maka dapat dipastikan bahwa memiliki produk yang hebat tanpa strategi traksi merupakan kesalahan yang cukup umum. Dengan Bullseye Framework, Gabriel dan Justin memperkenalkan 3 trak yang terdiri dari 3 lingkaran konsentris: lingkaran luar, lingkaran tengah, dan lingkaran dalam.
Lingkaran luar merupakan kanal distribusi yang tersedia. Lingkaran dalam mewakili bisnis yang dijalankan dengan berbagai tes akuisisi konsumen. Berapa banyak konsumen yang dapat ditargetkan? Berapa biaya per akuisisi?
Lingkaran dalam mewakili kanal-kanal yang bekerja saat ini. Idealnya, kanal ini menarik konsumen terbanyak. Dan ini merupakan fokus utama.
Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mencari pendekatan akuisisi konsumen yang paling baik antara lain:
Satu, beli iklan berbayar online seperti di Google, Facebook, dan Instagram. Tiga besar ini mestinya cukup mewakili dunia online saat ini. Sponsored posts di Instagram, misalnya, dikenal rendah biaya dan cukup baik ROI (return on investment)-nya.
Dua, lakukan tes optimatisasi. Gunakan berbagai perbandingan untuk mendapatkan hasil paling optimal. Misalnya, dengan membedakan foto, teks, maupun konten dari iklan-iklan tersebut. Di Instagram, juga dapat menggunakan fasilitas para influencer yang punya follower ribuan bahkan jutaan.
Tiga, pilih instrumen tercocok.
Dari perbandingan berbagai optimatisasi, bisa diperoleh satu atau dua instrumen yang terbaik. Catat terus performance-nya dan pastikan data analitiks bekerja dengan baik. Misalnya, Anda punya target 100 konsumen dalam satu minggu, kenali target per hari dan per jam. Taktik perlu diaplikasikan dari jam ke jam.
Empat, gabungkan dengan kanal tidak berbayar.
Pemasaran dengan kata kunci SEO (search engine optimization), viral marketing, content marketing, dan email marketing harus digunakan dengan sebaik mungkin. Karena semua ini sangat membutuhkan kapital minimal.
Traksi memang merupakan pekerjaan rumah suatu bisnis yang gampang-gampang susah. Sepanjang berbagai pendekatan dilakukan secara kontinyu dalam kondisi ekonomi seperti apapun, maka bisa diharapkan traksi terus-menerus dapat dipertahankan. Salam sukses