Mencari Keseimbangan di Era Pandemi>
                     </div>
                     <div class=

Mencari Keseimbangan di Era Pandemi

Di era pandemi Covid-19 ini, tingkat stres dan kecemasan semakin tinggi. Walaupun sudah work from home, setiap hal kecil menjadi termagnifikasi.

Self-talk alias “berbicara dengan diri sendiri” semakin umum, apalagi ketika memang hanya sedang sendirian bekerja dari rumah. Tentu ini hal wajar dan tidak perlu dikhawatirkan karena kesehatan mental aja tetap prima.

Namun, ketika kita berbicara dengan diri sendiri, sebenarnya kita sedang menanamkan imprint ke dalam bawah sadar. Bagi mereka yang relijius, mungkin begini, “Ucapan adalah doa.” Bagi para neurosains, kita memprogram alam bawah sadar dengan pikiran yang terucap dalam bentuk kata-kata (neuro linguistic).

Neurosaintis dari University of North Carolina at Chapel Hill Dr. Barbara Fredrickson menekankan pentingnya untuk selalu berpikir, berucap, dan berbuat positif sebanyak mungkin setiap saat. Karena satu hal negatif membutuhkan tiga kali positivitas untuk menetralisirnya.

Di era tidak menentu seperti sekarang ini, tentu self-talk positif sangat membantu.

Self-talk negatif, seperti mengata-ngatai diri sendiri “tidak berguna,” “dasar bodoh” dan “saya tidak bisa apa-apa” tentu sangat merugikan karena dapat memprogram alam bawah sadar kita untuk percaya akan hal-hal tersebut padahal belum tentu benar. Self-talk negatif tentu sangat tidak menguntungkan sama sekali.

Ketika lingkungan eksternal negatif, seperti di era pandemi atau resesi ekonomi, idealnya Anda tetap berpikir positif dan memberi semangat bagi diri sendiri. “Saya pasti bisa” dan “saya terberkati” adalah contohnya.

Pada intinya, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua berbentuk roda dan siklus yang terus berputar. Ada kalanya siklus itu negatif, namun sering kali positif.

Ketika kondisi positif, tetap berpikir positif. Ketika kondisi negatif, lebih penting lagi untuk berpikir positif.

Bagaimana untuk tetap berpikir positif?

Satu, ingatkan diri akan prestasi-prestasi masa lalu. Namun jangan bandingkan dengan kondisi Anda sekarang yang sedang “di bawah.” Anda hanya perlu tersenyum mengingat keberhasilan yang pernah diraih, karena akan segera diraih kembali.

Dua, ingatkan diri bahwa setiap kesalahan atau kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Setiap kejadian merupakan insiden dalam proses pembelajaran. Hentikan ucapan-ucapan negatif yang “memaki” kesalahan atau kegagalan Anda. Tugas Anda adalah membangun spirit, bukan menurunkannya.

Tiga, ingatkan diri untuk selalu menghargai hal-hal kecil yang berhasil dilakukan. Apapun itu, termasuk hal-hal sepele.

Empat, buatlah janji dengan diri sendiri yang bersifat positif untuk memajukan kemampuan diri. Dalam kondisi negatif, semakin penting bagi Anda untuk berjanji akan memperbaiki diri dan terus bersikap positif apapun yang terjadi.

Lima, percayalah bahwa apapun yang dijalankan dengan sungguh-sungguh sepenuh hati, pikiran, dan jiwa pasti akan membuahkan hasil positif. Tentu saja sepanjang niat dan legalitasnya baik.

Kepercayaan ini adalah “iman” alias faith. Kita berjalan maju dengan iman, bukan dengan mata saja.

Enam, bacalah hal-hal positif, seperti kemenangan-kemenangan kecil dan kisah-kisah inspiratif dan motivatif. Ini bisa dibaca dari berbagai majalah, koran, maupun media online.

Bisa saja Anda ikut serta dengan membuat blog pribadi untuk konsumsi diri sendiri. Minimal, ini akan mengingatkan Anda untuk terus berpikir dan bertindak positif.

Tujuh, tuliskan hal-hal yang Anda syukuri setiap hari. Setiap hal kecil sangat patut untuk disyukuri. Lakukan ini begitu bangun pagi, sehingga hari diawali dengan perasaan positif penuh syukur.

Akhir kata, kita sering kali bernegosiasi dengan diri sendiri secara self-talk. Ketika kita berhasil menggiring pikiran ke arah positif, Anda sedang memprogram pikiran sehingga default thinking Anda positif.

Kasihi diri Anda yang tengah mengalami kecemasan dan stres dengan memberi angin sejuk positif dari pikiran, perkataan dan perbuatan sendiri. Niscaya, everything is gonna be OK