
Bagaimana Arah Online Retail Pasca Pandemi
Pandemi Covid-19 telah mengubah ekonomi makro, termasuk meningkatkan penjualan online retail business global sebesar 32 persen hingga mencapai USD 2,6 trilyun. Padahal, pasar retail lainnya sedang menyusut 2 persen.
Menurut The Economist Intelligence Unit, dengan mengkombinasikan data dan perkiraan yang mencakup 58 pasar global, diprediksikan online retail sales akan meningkat 20 persen hingga 2025 dari 10,3 persen di 2019. Ini dimungkinkan oleh dua hal: pasar di negara-negara berkembang dan perkembangan penjualan retail secara online, termasuk food and beverage.
Pandemi Covid-19 sendiri semakin mendekatkan Pasar Asia dan Pasar Amerika Utara. Dengan semakin gencarnya dropshipping dan pengiriman langsung dari pusat distribusi di Asia, batas antara produsen dan konsumen semakin menipis, sepanjang pengiriman via udara berjalan baik. Di luar Asia, pasar-pasar Timur Tengah dan Amerika Latin juga semakin marak dengan online retail, namun masih belum terorganisir dengan rapi.
Perkembangan penjualan online F&B dan bahan-bahan makanan dengan sistem deliveri berbasis online atau aplikasi meroketkan penjualan online retail. Kebutuhan terdasar akan makanan dan minuman ini kini terbantukan oleh deliveri bermotor (di Indonesia umumnya) dan bermobil (di AS misalnya).
Pertanyaannya, ke mana arah jangka panjang online retailer pasca pandemi? Segmen-segmen apa yang akan meningkat, stagnan, atau menurun? Apa yang perlu dipersiapkan seperti apapun masa depan itu?
Satu, transformasi pasar akan membentuk para pemenang dan para pecundang baru. Ini dipengaruhi oleh kemampuan berkompetisi, strategi pemberian harga (pricing) produk, platform digital yang user-friendly, efisiensi manajemen inventoris dan proses fulfillment cepat dan efisien. Anda perlu berstrategi yang paling sesuai dengan implementasi agresif.
Dua, berbagai strategi bisnis yang didasari oleh teknologi generasi terbaru (AI dan data analytics), real estat komersial, platform-platform pasar online (online marketplace) dan multi-brand retailers serta akun-akun sosmed (Instagram dan TikTok) sangat menentukan penjualan. Kombinasi semuanya bisa dipastikan sangat powerful.
Tiga, yang mengalami penurunan akibat transisi pasca pandemi termasuk para operator franchise dan krisis SDM. Franchise-franchise yang masih bisa bertahan beradaptasi dengan keluar dari pasar-pasar yang sepi dan memperkecil penawaran produk.
Empat, retailer yang bertahan adalah mereka yang berhasil membangun hubungan baik dengan customer melalui berbagai media sosial dan kanal-kanal digital. Online retailer berbentuk UKM mengalami kesulitan dalam mengembangkan flagship store mereka, namun mereka dapat berkompetisi dengan kecerdasan sosmed yang piawai.
Lima, retailer makanan cepat saji akan terbentur dengan biaya operasional restoran berdomisili, namun dapat berkompetisi dengan cloud kitchen, alias “dapur bersama” dengan sistem deliveri berbasis online atau aplikasi. Jadilah franchise-franchise makanan fast food semakin menurun daya saingnya, walaupun masih tampak kuat di medsos.
Enam, bisnis-bisnis retail yang terkena imbas lockdown dan mengalami masalah likuiditas mengurangi jumlah tenaga kerja secara signifikan. Terjadilah pergeseran dari karir di retail menjadi di pusat-pusat bisnis berbasis cloud dan warehouse. Di AS, 751.000 posisi retail telah lenyap sedangkan posisi di warehouse dan deliveri meningkat sebanyak 240.000 posisi.
Tujuh, gudang-gudang “cloud” alias real estat komersial semakin marak di mana-mana mengingat startup-startup dan retailer online veteran membutuhkan tempat penyimpanan di beberapa lokasi tergantung kebutuhan wilayah pengiriman. Amazon dan Walmart, misalnya, memiliki gudang dan tempat distribusi yang terdistribusi di seluruh wilayah AS untuk meringankan biaya pengiriman dan efisiensi distribusi.
Online retail merupakan masa depan yang telah dimulai dari sekarang. Semasa atau pasca pandemi, perubahan-perubahan telah terjadi dan akan selalu terjadi. Bagaimana kita mengantisipasi masa depan dengan berbagai strategi dan implementasi terukur adalah kunci keberhasilan.